Thursday, October 25, 2012

Hubungan Percintaan dalam Buang Air Besar


Hubungan percintaan adalah sesuatu yang progresif. Selalu berkembang, baik itu menjadi lebih baik ataupun lebih buruk. Pertanyaannya, bagaimana menilai fase perkembangan hubungan itu? Bagaimana lo tahu kalo lo sudah sampai di fase mana? Kali ini gue akan mengajarkan cara yang sungguh mudah untuk melihat fase hubungan lo melalui hal yang paling gue sukai. Yaitu: Buang Air Besar!

1. Fase Malu

Ini adalah fase sangat awal dimana lo bahkan masih sangat malu untuk mengakui ke pacar bahwa lo mau boker. Perut sudah mules luar biasa, kotoran sudah ada di ujung pantat, tapi lo bener-bener gengsi dan malu untuk bilang ke pacar lo bahwa lo mau boker. Takut dia ilfil. Kalo lo masih ada di fase ini, berarti hubungan lo masih sangat hijau dan belum ada ikatan emosional. Istilah orang tuanya cinta monyet. Jangan bilang cinta mati dan mau nikah-nikahan dulu deh kalo masih ada di fase ini.

2. Fase Mulai Biasa

Ini adalah fase dimana lo sudah mulai berani bilang ke pacar lo bahwa lo mau boker, walaupun ngomongnya masih agak malu-malu. Malu-malu gimana? Malu-malu kayak:

Lo: Yang, aku mau…itu dulu ya…itu lho…hehehehe…
Pacar: mau apa sih?
Lo: itu… yang asik-asik itu…
Pacar: hah? cium?
Lo: BOKER NCUT MAKSUDNYA!!!

Lo gondok dan lalu melenggang kabur begitu saja. Ini artinya, hubungan lo sudah berjalan selama beberapa bulan. Sekitar 3-4 bulan lah. Di sini, biasanya lo udah mulai sayang beneran lah sama pacar lo. Mulai timbul rasa percaya bahwa pacar lo gak akan meninggalkan lo kalo lo ijin mau berak.

3. Fase Gak Tahu Malu

Ini adalah fase dimana justru pacar lo yang nanya apakah lo mau boker. Biasanya dia nanya karena lo kentut sembarangan di depan dia dan kentutnya bau banget. Kalo sudah sampai di fase ini, berarti hubungan lo sudah berjalan lama dan kalian sudah saling mengenal satu sama lain. Mungkin sudah jalan sekitar beberapa tahun lah. Buktinya pacar lo sudah tahu hanya dari bau kentut lo kalo lo mau boker.

4. Fase Nyaman

Inilah fase paling tinggi dari hubungan lo. Di sini, lo sudah tidak lagi malu untuk boker di depan pasangan lo dan pasangan lo juga tidak merasa jijik atau malu melihat lo sedang boker. Mungkin dia melihat lo lagi boker dan dia lanjut sikat gigi. Kalo lo sudah sampai di tahap ini, berarti lo dan pasangan sudah sangat nyaman satu sama lain. Sepertinya kalau udah nemu pasangan yang bisa sampai ke tahap ini, lo pantas bawa pacar lo itu ke KUA segera.

5. Fase Break Event

Lo pikir fase percintaan cuma sampai fase nyaman? Jangan salah anak muda! Justru setelah fase nyaman, akan muncul fase-fase lain yang kadang di luar dugaan awal. Nah, fase pertama setelah nyaman adalah break event. Di fase ini, pasangan lo justru meminta lo buat bersihin jamban tempat dia boker. Lo agak males, tapi mau gak mau tetep lo lakuin demi kelangsungan hidup lo berdua. Intinya pasangan lo udah mulai ngeselin, karena suka nyuruh-nyuruh dan minta hal yang gak jelas.

6. Fase Bikin Salah

Nah, biasanya kalau udah masuk fase ini, pasangan lo gak lagi minta dibersihin jambannya, tapi dia gak segan-segan melempar kotorannya ke muka lo. Dia udah mulai muak karena selama ini udah merasakan kentut lo yang luar biasa baunya itu, bahkan udah sempet rela gosok gigi sambil lihatin lo boker. Ya, intinya dia semacam pengen bales dendam sama lo. Itu “kelihatannya”! Aslinya: dia pengen bikin lo marah, karena dia udah bosen sama lo! Wkwkwkwkwk sinyal!

7. Fase Putus

Tet terereet teet teeetttt!!! Ini dia fase yang ditunggu-tunggu! Setelah pasangan lo melempar kotorannya ke muka lo, apa yang akan dia lakukan setelah memasuki fase ini? Dia akan bilang:

Kotoran kamu gitu-gitu aja. Udah gak asik. Mending aku sama tetangga kamu itu. Aroma kentutnya lebih nendang!

SELAMAT!!! Cuma itu yang bisa gue katakan.

Sekian pembahasan singkat masalah buang air besar, eh maksud gue kotoran, eh bukan! Maksudnya, masalah hubungan percintaan ditinjau dari buang air besar dan kotoran yang dikeluarkannya. Jadi, sudah sampai dimanakah fase hubungan lo? Silakan dishare! :v


inspirated from malesbanget.com

0 komentar :

Post a Comment